Alat Dan Mesin Pengolahan
Tanah
Tercatat dalam sejarah bahwa
sejak beribu-ribu tahun yang lalu pengolahan tanah telah dilakukan oleh
sekelompok manusia dengan tujuan untuk meningkatkan produksi pertaniannya.
Tenaga hewan digunakan untuk membajak tanah sejak 7000 tahun yang lalu. Pada
penemuan arkeologi dan tulisan-tulisan kuno diketahui bahwa ada pendapat dimana
membajak tanah dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Dalam tulisan-tulisan ilmiah
abad ke-19, bahasan mengenai pengolahan tanah agaknya bertitik tolak dari
pandangan ini. Timbul banyak pertanyaan dengan cara bagaimana kesuburan tanah
dapat ditingkatkan. Paling tidak dalam setengah abad pertama dari abad ke-20,
terdapat dua pendekatan utama dalam penelitian-penelitian mengenai pengolahan
tanah. Kelompok ilmuwan pertama mulai dengan mempertanyakan tentang kondisi
tanah yang bagaimana yang cocok untuk pertumbuhan tanaman. Sementara kelompok
kedua mempermasalahkan tentang cara terbaik untuk mengolah tanah. Kelompok
pertama memperoleh jawaban antara lain bahwa pengolahan tanah dapat memperbaiki
ketersediaan (availability) air dan udara di dalam tanah ; sementara kelompok
kedua menemukan jawaban bahwa dengan pembajakan yang dalam dapat memberikan
hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pembajakan yang dangkal. Kedua
pendapat ini masing-masing mempunyai kelemahan. Pada pertengahan abad ke-20
berbagai upaya dicoba untuk menggabungkan kedua pendekatan ini yaitu dengan
mempelajari hubungan sebab akibat dari pengolahan tanah dan produksi tanaman.
Pengolahan tanah
merupakan suatu usaha yang sangat penting dalam pertanian, dimana usaha ini
merupakan memperbaiki sifat-sifat tanah baik sifat fisika, kimia dan biologi
tanah. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi tanah yang sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembangan bagi tanaman, serta membersihkan tanah dari gulma
atau tanaman yang tidak diinginkan. Pada umumnya pengolahan tanah dibedakan
menjadi dua tahapan yaitu pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah
sekunder. Berikut penjelasan dari tahap pengolahan tanah :
1. Pengolahan tanah
pertama/primer
Pada pengolahan pertama tanah dipotong dan dibalik
agar sisa tanaman, rerumputan dan akar tanaman terbenam kedalam tanah. Kedalaman
tanah yang diolah sampai kedalaman >15 cm tanah yang diolah masih berupa
gumpalan besar. Pengolahan ini dilakukan dengan pembajakan yaitu menggunkan
pembajakan. Jenis bajak yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. Bajak
singkal (mold board plow)
Bajak singkal termasuk jenis bajak yang paling tua. Di
Indonesia jenis bajak singkal inilah yang paling umum digunakan oleh petani,
dengan menggunakan traktor sebagai sumber daya penariknya bajak ini dikaitkan
atau diimplementasikan dengan traktor. Mata bajak adalah bagian yang berfungsi
aktif untuk mengolah tanah dengan cara memotong dan membalik tanah.
Gambar 1. Bajak Singkal
b.
Bajak piringan (disk plow)
Adanya
kelemahan-kelemahan bajak singkal maka orang menciptakan bajak piringan. Bajak
piringan cocok untuk bekerja pada : tanah yang lengket, tidak mengikis dan
kering dimana bajak singkal tidak dapat masuk; tanah berbatu, atau banyak
sisa-sisa akar; tanah gambut; serta untuk pembajakan tanah yang berat. Namun
penggunaan bajak piringan ini untuk pengolahan tanah ada juga kelemahannya
antara lain: tidak dapat menutup seresah dengan baik; bekas pembajakan tidak
dapat betul-betul rata; hasil pengolahan tanahnya masih berbongkah-bongkah,
tetapi untuk lahan yang erosinya besar hal ini justru dianggap menguntungkan.
Gambar 2. Bajak Piring
a.
Bajak rotari atau bajak putar (rotary plow)
Pengolahan tanah dengan
menggunakan bajak, akan diperoleh bongkah-bongkah yang masih cukup besar,
biasanya masih diperlukan tambahan pengerjaan untuk mendapatkan keadaan tanah
yang lebih halus lagi. Dengan menggunakan bajak putar maka pengerjaan tanah
dapat dilakukan sekali tempuh. Bajak putar/bajak rotary dapat digunakan untuk
pengolahan tanah kering ataupun tanah sawah. Kadang-kadang bajak putar ini
digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat digunakan untuk
melakukan penyiangan. Penggunaan bajak putar untuk pengolahan tanah dapat
diharapkan hasilnya baik, bila tanah dalam keadaan cukup kering atau basah sama
sekali. Untuk mengatasi lengketnya tanah pada pisau dapat dilakukan dengan
mengurangi jumlah pisau dan mempercepat putaran dari rotor dan memperlambat
gerakan maju.
Gambar 3. Bajak Rotari
b.
Bajak pahat (chisel plow)
Dalam pengerjaan tanah,
bajak pahat dipergunakan untuk merobek dan menembus tanah dengan menggunakan
alat yang menyerupai pahat atau ujung skop sempit yang disebut mata pahat atau
chisel point. Mata pahat ini terletak pada ujung dari tangkai atau batang yang biasa disebut bar
Gambar 4. Bajak Pahat
Gambar 4. Bajak Pahat
a. Bajak tanah bawah (sub soil plow)
Bajak
tanah bawah termasuk di dalam jenis bajak pahat tetapi dengan konstruksi yang
lebih berat. Fungsi bajak ini tidak banyak berbeda dengan bajak pahat, namun
dipergunakan untuk pengerjaan tanah dengan kedalaman yang lebih dalam, yaitu mencapai
kedalaman sekitar (50-90) cm. Untuk jenis standart tunggal biasanya dipergunakan
untuk mengerjakan tanah dengan kedalaman sampai 90 cm, sedang penarikannya
menggunakan traktor dengan daya (60-85) HP. Kemudian untuk bajak tanah bawah
jenis standart dua atau lebih, biasanya dipergunakan untuk pekerjaan yang lebih
dangkal.
1. Pengolahan tanah
kedua/sekunder
Pengolahan
Tanah kedua dilakukan setelah pembajakan, istilah pengolahan tanah kedua atau
pengolahan tanah sekunder diartikan sebagai pengadukan tanah sampai jeluk yang
relatif tidak terlalu dalam. Alat-alat pengolah tanah kedua meliputi:
a. Garu (harrow)
Garu ini dapat digunakan sebelum pembajakan
untuk memotong rumput-rumput pada permukaan tanah, untuk rnenghancurkan
permukaan tanah sehingga keratan tanah (furrow slice) lebih berhubungan dengan
tanah dasar. Juga dapat digunakan untuk penyiangan, atau untuk menutup
biji-bijian yang ditanam secara sebar.
Gambar 6. Garu Piring
b. Garu paku
Garu ini mempunyai gigi yang bentuknya seperti paku terdiri dari
beberapa baris gigi yang diikatkan pada rangka. Garu ini digunakan untuk
menghaluskan dan meratakan tanah setelah pembajakan. Juga dapat digunakan untuk
penyiangan pada tanainan yang baru tumbuh.
Gambar 7. Garu Paku
c. Garu Pegas
Garu pegas sangat cocok untuk digunakan pada lahan yang mempunyai
banyak batu atau akar-akar, karena gigi-giginya yang dapat indenting (memegas)
apabila mengenai gangguan. Kegunaan garu ini sama dengan garu paku, bahkan
untuk penyiangan garu ini lebih baik, karena dapat masuk ke dalam tanah lebih
dalam.
Gambar 8. Garu Pegas
d. Garu Rotari
Garu rotari ada dua macam, yaitu : garu rotari cangkul (rotary hoe
harrow) dan garu rotari silang (rotary cross harrow). Garu rotari cangkul
merupakan susunan roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk pisau yang
dipasangkan pada as dengan jarak tertentu dan berputar vertikal. Putaran roda
garu ini disebabkan oleh tarikan traktor.
Gambar 9. Garu Rotari Cangkul (Rotary
Hoe Harrow)
e. Garu Khusus
Yang termasuk kedalam garu khusus adalah weeder-mulche dan soil
surgeon. Weeder-mulche adalah alat yang digunakan untuk penyiangan,
pembuatan mulsa dan pemecahan tanah di bagian permukaan. soil surgeon adalah
alat yang merupakan susunan pisau berbentuk U dipasang pada suatu rangka dari
pelat. Alat ini digunakan untuk memecah bongkah-bongkah tanah di permukaan dan
untuk meratakan tanah.
f. Land Rollers dan Pulverizers
Alat ini menyerupai piring-piring atau roda-roda yang disusun
rapat pada satu as. Puingan piring dapat
tajam atau bergerigi. Digunakan untuk
penyelesaian dari proses pengolahan tanah untuk persemaian.
Gambar 10. Land Roller dan pulverizers
Mesin Pengolah Tanah
1. Traktor
Tangan ( Hand Tractor)
Gambar 7. Traktor Tangan
Klasifikasi Traktor Tangan
Traktor
tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari implemen
(peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah.
Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna, karena
dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain, seperti : pompa air,
alat prosesing, trailer, dan lain-lain.
Traktor
yang paling banyak digunakan adalah traktor roda dua dengan daya < 15 PK.
Pengolahan tanah menggunakan traktor mempercepat dan menjamin keseragaman waktu
tanam serta meningkatkan intensitas tanam sampai 20%. Penggunaan traktor dapat
menggeser tenaga kerja mencangkul sebesar 23% per ha.
Berdasarkan
jenis bahan bakar yang digunakan, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu : Traktor tangan berbahan bakar Solar, Traktor tangan berbahan
bakar bensin, dan Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (kerosin). Berdasarkan
besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
Traktor tangan berukuran kecil (tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp), Traktor
(tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 – 7 hp), Traktor tangan berukuran besar( tenaga penggeraknya
antara 7–12 hp)
Komponen Traktor Tangan
1. As roda
2. Pelindung
samping
3. Penahan lumpur
4. Pengikat batang
ridger
5. Handel pengikat
roda belakang
6. Tuas belok
kanan
7. Handel utama
8. Tuas gas/
Akselerasi
9. Handel pembantu
10. Pemindah
kecepatan cakar
11. Tuas kopeling
utama
12. Pemindah
kecepatan jalan
13. Tuas penyangga
depan
14. Gantungan pisau
rotary
15. Kotak rantai
pembantu
16. Lampu
17. Pully penegang
18. Penyangga depan
19. Penyangga mesin
20. Pelindung depan
21. Pully mesin
22. V-belt
23. Pully utama
24. Pelindung
V-belt
26. Tutup kotak
peralatan
27. Tombol lampu
28. Tuas belok kiri
29. Pengatur roda belakang
30. Roda belakang
33. Ban
1. Traktor
Roda Empat
Gambar 8. Traktor Roda Empat
Traktor
roda empat adalah salah satu mesin atau motor bakar pengolah tanah jika
dilengkapi dengan peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak
piring, garu piring, dll. Secara umum traktor roda empat adalah traktor dengan
tenaga penggerak motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini
dirancang untuk bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah. Berdasarkan
ukurannya dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan traktor besar. Traktor
raksasa yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai 150
kW (200 hp). Umumnya traktor roda empat pada
mempunyai daya antara 30-60kW (40-80 hp).
Ukuran Traktor Roda Empat Menurut
Kapasitas
Traktor roda empat terbagi atas 2 menurut daya (kapasitasnya) yaitu:
- Mini traktor : berdaya 12,5 – 20 HP
- Foul wheel drive traktor : berdaya lebih dari 20 HP
- Mini traktor : berdaya 12,5 – 20 HP
- Foul wheel drive traktor : berdaya lebih dari 20 HP
Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan
Traktor Roda Empat
Adapun
jenis pekerjaan yang dilakukan traktor roda empat yang merupakan mesin yang
berfungsi untuk penghela atau penarik peralatan. Untuk dapat digunakan sebagai
mesin pengolahan tanah, maka harus dilengkapi dengan perlengkapan pengolah
tanah, seperti bajak singkal, bajak pirang, garu piring. Menarik mesin penanam
(transplanter), menarik mesin pemupuk, menarik mesin penyemprot, boom sprayer,
menarik trailer, penggerak mesin lainnya, PTO traktor yang digunakan untuk
memutar generator listrik. Traktor dengan lengan hidrolik untuk mengangkut
hasil panen, traktor dengan loader hidrolik, membuat lubang tanam.
Komponen Utama Traktor Roda Empat
Beberapa
bagian-bagian penting dari traktor roda empat dan fungsinya :
Sistem kemudi : alat untuk mengendalikan jalannya dan atau
operasi traktor
dilapangan
dilapangan
Roda depan : roda bagian depan dari
traktor yang berfungsi untuk
pengendalian, dan memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian belakang.
pengendalian, dan memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian belakang.
Roda belakang : roda
bagian belakan dengan ukuran diameter lebih besar dari roda
bagian depan traktor yang berfungsi untuk
menumpu beban traktor dan peralatan yang terpasang.
Chasis traktor : bagian rangka traktor
roda empat yang juga merangkap sebagai rumah dari sistem transmisi.
Pemberat : besi cor yang
dirancang khusus untuk pemberat traktor agar traktor tidak terangkat pada saat mengolah tanah.
Poros PTO : poros yang
difungsikan untuk menggerakkan peralatan yang dalam pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak
rotari), atau untuk menggerakkan peralatan stasioner.
Sistem
penyambungan: bentuk peralatan pengolahan
tanah yang relatif besar, maka
pada traktor roda empat memerlukan mekanisme penyambungan khusus, yakni sistem penyambungan titik tiga (three hitch poin).
Jenis –jenis alat
bantu traktor roda 4
- bajak singkal (moldboard plow).
- bajak piring (disk plow).
- bajak pisau berputar (rotary plow).
- bajak chisel (chisel plow).
- bajak subsoil (subsoil plow).
- bajak raksasa (giant plow)
- Garu
- bajak piring (disk plow).
- bajak pisau berputar (rotary plow).
- bajak chisel (chisel plow).
- bajak subsoil (subsoil plow).
- bajak raksasa (giant plow)
- Garu
Layanan Pendanaan Le_Meridian melampaui dan melampaui persyaratan mereka untuk membantu saya dengan pinjaman saya yang saya gunakan memperluas bisnis farmasi saya, Mereka adalah permata yang ramah, profesional, dan mutlak untuk bekerja dengan. Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman untuk dihubungi. Email..lfdsloans @ lemeridianfds.com Atau lfdsloans@outlook.com.WhatsApp ... 19893943740.
BalasHapus